Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami suatuperistiwa dari keajaiban sedekah. Tepatnya saat saya tidak memiliki uang. Laludi hari itu saya membuka blog Notes From Qatar. Kata seorang teman, blog inibanyak memiliki artikel-artikel penuh hikmah dari kehidupan sehari-hari.Berharap ketika membaca artikel tersebut dapat memberikan pencerahan bagi saya.Satu per satu saya baca isi blog, sampai akhirnya saya membaca cerita-ceritaSSS (Sedekah Super Stories) yang isinya orang-orang yang menceritakanpengalaman mereka dari bersedekah.
Sebelumnya saya sendiri sering mengalamikejadian-kejadian menajkjubkan dari bersedekah itu. Menjadi mahasiswa diperantauan tentunya tidak selalu mudah bagi saya. Karena saya kerap kalimengalami saat dimana kiriman orangtua tidak selalu segera sampai. Saya merasainilah ujian Allah terhadap kesungguhan saya menuntut ilmu. Sedekah selalumembantu saya di saat-saat sulit itu.
Tapi beberapa waktu terdekat saya merasamemang mulai jarang bersedekah, dan merasa perlunya segera bersedekah setelahmembaca cerita itu. Saat selesai wudhu untuk sholat zuhur saya melewati kotakamal. Sungguh uang saya hanya ada recehan seratus rupiah yang jumlahnya tidaklebih dari sepuluh ribu saat itu. Karena itu adalah hasil celengan yangterpaksa saya bongkar sebelum penuh isinya. Uang itu tentunya juga tidak cukupuntuk biaya hidup selama lima hari kedepan karena orangtua baru bisamengirimkan uang lima hari lagi.
Bismillah dua genggaman recehan seratus rupiahyang saya tidak tahu persis jumlahnya saya masukkan ke kotak amal itu. Dan sayasisakan beberapa untuk makan malam nanti. Walaupun saya tidak tahu pasti berapajumlahnya. Saat itu yang ada dalam benak saya adalah ingin segera merasakankembali keajaiban bersedekah itu. Hari itu saya sengaja berpuasa, sungguhniatan awalnya karena saya memang sedang tidak ada uang, selebihnya untukberibadah.
Alhamdulillah, makan malam, saya lewati denganmasih bisa menyantap rezeki Allah meski dengan mie instan. Besok paginya uangsaya sisa 5 ribu rupiah. Saya tetap sarapan seperti biasa, menikmati makananbubur kacang hijau. Ada keyakinan namun juga tak lepas darikekhawatiran di benak saya. Yakin bawah Allah tidak akan meninggalkan sayadalam keadaan lapar, khawatir jika Allah menguji keimanan saya dengan lebihberat lagi. Karena saya mulai meninggalkan bersedekah.
Dari tadi malam saya berfikir keras, siapakira2 yang akan mengantarkan rezeki Allah itu, kepada saya. Saya merasa, takseorangpun yang berhutang kepada saya. Bahkan saya sempat membongkar lemaripakaian, berharapn menemukan lembar uang di sela2 pakaian. Siapa tahu dulu sayapernah lupa menyelipkannya. Namun hasilnya masih nihil.
Saat istirahat makan siang usai kuliahpertama, seorang teman memanggil saya. Menyampaikan bahwa buku yang saya pesanbeberapa waktu lalu tidak ada, sehingga ia mengembalikan uang saya sebesar48ribu. Subhanallah saya sungguh ingin menangis saat itu. Padahal beberapawaktu lalu teman tersebut selalu bersama saya, namun ia selalu lupamengembalikan uang saya karena buku yang saya pesan tidak ada. Dan disaat sayasangat membutuhkan uang, teman tersebut digerakkan oleh Allah untukmengembalikan uang saya.
Keajaiban sedekah itu kembali terjadi. Untukyang kesekian kali dalam hidup saya. Meski saya sempat meninggalkan kebiasaansedekah. Saya yakin Allah tidak akan meninggalkan orang-orang yang menuntutilmu dijlanNya. Saya tidak tahu persis jumlah yang uang yang saya sedekahkanwaktu itu, namun saya yakin bahwa Allah telah melipatgandakannya saat ini.Cerita ini semakin memperkuat keimanan bahwa Allah tidak akan pernahmeninggalkan hamba-Nya dan akan selalu memberikan pertolongan yang terbaik.