Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dijurnal Nature Geosciences, di masa depan, manusia akan menikmati pemandanganindah, yakni letusan gunung berapi di Bulan yang terlihat dari Bumi.
Menggunakan informasi yang dikumpulkan olehseismometer yang dipasang di Bulan saat misi Apollo digelar, diketahui bahwasekitar 30 persen lapisan yang mengelilingi inti Bulan yang terbuat dari logam merupakanzat cair.
Menurut Renee Weber, peneliti dari MarshallSpace Flight Center NASA yang mengetuai studi pemetaan dan pemodelan Bulan,lava cair itu berada di kedalaman 1200 sampai 1350 kilometer di bawah permukaanBulan.
Lalu, mengapa tidak ada gunung berapi aktif disana?
Dikutip dari Gizmodo, 21 Februari 2012,permukaan Bulan sama seperti planet mati. Letusan gunung berapi terakhir yangterjadi di Bulan terjadi beberapa miliar tahun yang lalu.
Untuk mengetahui apakah akan ada letusangunung berapi di bulan, sekelompok peneliti yang diketuai Mirjam van Kan Parkerdan Wim van Westernen dari VU University, Amsterdam coba mencari jawabannya.
Berhubung manusia tidak bisa mengakses lavayang ada di Bulan, peneliti menggunakan sampel bebatuan seberat 350 kilogramyang dibawa oleh Apollo dari Bulan. Mereka kemudian menempatkan batu itu dikondisi serupa dengan perut Bulan. Yakni dengan tekanan lebih dari 45.000 barserta temperatur sekitar 1.500 derajat Celsius.
Setelah menciptakan lava buatan, merekakemudian menganalisa dan membuat simulasi komputer. Ternyata, diketahui bahwamagma Bulan kaya dengan titanium.
Artinya, lava cair itu terlalu berat untukdapat mengalir ke permukaan Bulan. Padahal, agar lava bisa meletup di permukaanBulan, ia perlu lebih ringan.
Setelah magma terbentuk, mereka terakumulasidi lapisan bawah Bulan. Kira-kira seperti gunung berapi namun terbalik. Saatini, Bulan sedang berada dalam fase pendinginan, demikian pula dengan bagiandalamnya, kata Westrenen. Ini menjawab pertanyaan mengapa tidak ada gunungberapi di Bulan, ucapnya.
Tetapi, bagaimana dengan di masa depan?
Di masa depan, lava yang lebih dingin itu akanberubah komposisinya. Kemungkinan, ia akan menjadi tidak terlalu padatdibandingkan dengan zat-zat yang ada di sekelilingnya. Magma yang lebih ringanini dapat dengan mudah bergerak ke permukaan dan membentuk gunung berapi diBulan, kata Westrenen. Itu akan menjadi pemandangan yang sangat indah,ucapnya.
Sayangnya, tidak satupun dari kita yang hidupsaat ini bisa melihat fenomena letusan gunung berapi di Bulan. Pasalnya, prosestersebut akan membutuhkan waktu jutaan tahun.