Dari jutaan sperma yang dihasilkan laki-laki,semua punya tujuan yang sama yakni berenang secepatnya menuju sel telur. Namunprosesnya tak semudah yang dibayangkan, sebab gaya berenangnya harusdisesuaikan dengan perhitungan tertentu.
Gaya berenang masing-masing sperma ditentukanoleh konsentrasi ion kalsium yang terdapat di ekornya. Konsentrasi ion kalsiumtersebut bisa berubah-ubah tergantung kondisi lingkungan, sehingga gayaberenang tiap sperma juga bisa berubah-ubah.
Selama ini para peneliti mengira, gayaberenang sperma ditentukan oleh konsentrasi mutlak ion kalsium. Jikakonsentrasinya tinggi, maka bentuk ekor sperma cenderung asimetris dan gayaberenangnya menjadi seperti cambuk karena berbelok-belok.
Demikian juga ketika konsentrasi ionkalisumnya rendah, maka bentuk ekor dan gaya berenangnya juga berubah. Bentukekor pada konsentrasi ion kalisum rendah cenderung simetris, sehingga gayaberenangnya lebih teratur dan memiliki lintasan yang cenderung lurus.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan di MaxPlanck Society menunjukkan, gaya berenang sperma-sperma tidak hanya ditentukanoleh tinggi rendahnya konsentrasi ion kalsium saja. Lebih rumit dari itu, semuasperma juga harus memperhitungkan perubahan konsentrasinya.
Untuk memastikannya, para ilmuwan menggunakanstroboscopic laser yang bisa mendeteksi pergerakan sperma sekaligus mengukurperubahan konsentrasi ion kalsium. Alat yang digunakan dalam penelitian itudigambarkan mirip laser yang dipakai di diskotik.
"Singkatnya: Sperma menguasaikalkulus," tulis para peneliti dalam kesimpulannya, seperti dikutip dariSciencedaily.
Artinya sperma tidak sekedar menyesuaikan diridengan konsentrasi ion kalsium secara mutlak, tetapi harus menyesuaikan dirilagi setiap ada perubahan konsentrasi. Dalam transisi dari konsentrasi tinggike rendah atau sebaliknya, gaya berenang sperma akan berputar-putar sepertispiral.