Sebut saja Rendy, anak laki juragan kambingyang tinggal di perumahan elit kota ini. Wajahnya cool, badannya tegap danberotot. Dengan penampilannya seperti ini, Rendy jadi idola di sekolahan.Jangan heran kalo pesonanya itu bisa membuat puluhan anak cewek merasa kudubersaing untuk mendapatkan cintanya. Cinta dari seorang pria yang nyarissempurna. Tentu, kalo kesempurnaan manusia hanya diukur dari bentuk luarnya;tubuh, wajah, dan pakaian yang membalut kulitnya.
Tampang Rendy memang oke. Dengan kata lain,cowok putih manis ini punya semacam bargaining power (cieee..), untuk bisapasang pesona. Artinya, nggak malu-maluin kalo berlomba untuk jual pesonadengan anak cowok lain. Boleh dibilang, Rendy memiliki segalanya; wajah kece,bodi keren, pakaian oke punya, dan duitnya kayak nggak pernah abis. Lihat ajadompet doi tebel terus. Maklum, bokapnya tajir banget sebagai jurkam aliasjuragan kambing.
Seperti kebanyakan remaja lainnya, Rendy jugaudah berani deket-deketan ama anak cewek. Maksudnya tentu bukan deket-deketankayak lagi naik angkot, tapi doi udah berani nge-date. Nah, gebetan Rendyternyata keren juga, Non. Lolita, nama anak gadis itu. Ia emang kesengsem beratama Rendy. Pun sebaliknya, Rendy juga ngebet banget pengen jadian sama Lolitayang emang teman satu sekolahnya. Klop. Jadilah, dua insan lain jenis inimengukir kisah cinta. Dengan latar belakang kehidupan yang nyaris kayak dalamcerita novel atawa sinetron, Rendy-Lolita jadi favorit di sekolah. Akhirnya,atas keputusan beberapa orang teman sekolahnya, mereka dinobatkan sebagaipasangan paling romantis tahun ini. Pokoknya, kalo ada anak sekolah yang mauseru ama pasangannya, buatlah seperti contoh; Rendy-Lolita.
Sampai suatu ketika, pasangan âfavoritâ?ini bubar. Apa sebab? Lolita hamil dan Rendy nggak mau bertanggungjawab. Lolitabingung, sebab ia harus memilih di antara dua pilihan sulit baginya;membesarkan anaknya dengan risiko putus sekolah dan menanggung rasa malu atau,melakukan aborsi dengan risiko bagi keselamatan dirinya dan untuk melakukan ituia sudah tahu hukumnya, dosa. Akhirnya, setelah mikir beribu kali, Lolitamemutuskan untuk mengaborsi makhluk kecil yang tak berdaya itu. Mungkin karenapertimbangan bahwa ia musti meneruskan sekolah dan biar nggak malu. SementaraRendy, ternyata doi bukanlah tipe lelaki jentel. Buktinya, doi berlepas tangan,bahkan konon doilah yang membujuk Lolita supaya melakukan aborsi. Alasannya,doi kudu lulus sekolah, kudu bisa kuliah, dan yang pasti memang belum siap jadiortu. Nah, lho.
Inilah satu kisah tragis akibat pacaran. Masihbanyak kisah serupa yang berawal dari hubungan haram ini. Seperti yang udahbanyak disinggung di buletin ini. Kita nggak pernah bosen untuk ngingetin,bahwa pacaran itu adalah pintu menuju zina. Hampir di setiap kesempatan kitajuga mengkampanyekan, bahwa pacaran adalah perbuatan haram dan wajib dihindarioleh setiap orang yang merasa dirinya Muslim. Pacaran adalah sarana menuju seksbebas. Iya kan? Sebab pacaran sendiri adalah gaul bebas, maka biasanya adahubungan yang sangat erat, dan nggak heran kalo kemudian melakukan seks bebas.Ih?
Hubungan Rendy-Lolita yang kelewat hot dalamkisah fiktif di atas akhirnya berbuah malapateka. Yang rugi keduanya dan keduaortunya. Udah gitu, dampak sekunder akibat gaul bebas ini makin tambah runyam;aborsi, kekacauan nasab (garis keturunan), dan penyakit menular seksual. Ih,serem amat ya?
Itu sebabnya, tradisi jahiliyah ini mestidigugat keberadaannya. Sudah saatnya budaya yang lahir dari peradaban rusak inidiboikot, bahkan seharusnya dihilangkan dari daftar pergaulan muda-muda Islam.Jangan sampe kejadian serupa menimpa adik-adik kita yang mulai beranjak remaja.Pokoknya harus dihilangkan dari benak remaja Islam. Ya, untuk selamanya.
Pacaran di mata remaja
Banyak teman remaja yang kalo ditanya tentangalasan mereka berpacaran acapkali memberikan alasan seperti ini: pacaran bisameningkatkan semangat belajar; pacaran diakui mampu menghilangkan kejenuhanalias bikin hidup lebih hidup; pacaran juga untuk mengetahui pribadi pasangandari yang dicintainya supaya kalo jadi nikah nggak perlu ragu-ragu lagi;pacaran pun diyakini bisa membawa rejeki nomplok (ih, matre amat?); bahkan adayang mengaku sekadar iseng doang. Alasan lainnya, ada yang mengakui bahwapacaran adalah jalan terbaik untuk menemukan cinta sejati alias bisa memilahdan memilih siapa pasangan yang memang oke punya (emangnya sepatu?). Danseabrek alasan lainnya. Mari kita bahas alasan-alasan mereka.
Pacaran bisa meningkatkan semangat belajar?Walah, kayaknya semut juga ketawa tuh kalo denger. Padahal kenyataan dilapangan sangat berbeda. Teori ama praktik bertolak belakang banget. Kalo emangpacaran bisa menambah semangat belajar, tapi kenapa banyak yang amburadulsekolahnya gara-gara menjalani aktivitas ini? Ingatannya sangat tajam kalodisuruh mengingat nama gacoannya, atau tentang kehidupan pasangannya, dantentang beragam hal yang berkaitan dengan pasangannya. Tapi kalo ditanyatentang hukum gas ideal dalam pelajaran kimia langsung memantul sempurna aliaskagak tahu. Tiap malam minggu selalu ada jadwal wakuncar alias waktu kunjungpacar. Lalu kapan mau belajarnya?
Apalagi di sampul bukunya ada foto yang iasebut kekasihnya. Coba, maksud hati belajar, ternyata malah memandangi terusfoto si dia. Di dinding kamarnya, bukannya dipenuhi dengan tulisan rumus-rumusfisika, matematika, atawa kimia yang emang bikin puyeng, tapi malah banyakditempeli foto-foto pacarnya. Wah, gimana mau bisa belajar? Padahal, setahupenulis, banyak juga yang semangat belajarnya tinggi tanpa kudu menjalanipacaran. Sebaliknya, waktu sekolah dulu, ada teman penulis yang main apiasmara, malah belajarnya tambah berantakan bin terbengkalai.
Kalo soal rajin dateng ke sekolah emang bener.Tapi yakinlah, tujuan utamanya bukan untuk belajar, tapi cuma pengen ketemu sidia. Bener kan? Aduh, kayaknya ada yang mesem-mesem aja kena sindir nih.
Alasan lain, pacaran katanya bisa bikin freshpikiran kita. Aduh biyung, kayaknya perlu diedit lagi alasan ini. Yakinlah, itucuma mengada-ada aja. Buktinya, malah banyak teman remaja yang dibikin puyengtujuh keliling gara-gara pacaran. Bisa jadi sama puyengnya bila disuruhmenurunkan rumus E=mc2. Salah-salah malah ngeluarin pernyataan yang bikinngakak seisi kelas, sebab doi menyatakan bahwa E=mc2 artinya Einsteinmencret-mencret!
Coba aja, bagi teman remaja yang udah salingmengikat janji, rasa ingin memiliki selalu ada. Makanya, setiappasangannya? jauh, ia rindu. Belum lagikalo pulang sekolah atawa les malam hari, ada perasaan kalo nggak dianterin,takut kenapa-kenapa. Pokoknya jadi beban deh. Padahal sebelum jadian, boro-boropunya pikiran begitu. Bener nggak? Jadi emang tambah bikin pusing seratuskeliling.
Eh, temen remaja muslim, ada juga lho temankamu yang pacaran dengan alasan untuk mengetahui kepribadiannya, supaya kalojadian nikah nggak usah ragu en berabe lagi. Ya, siapa tahu, kali aja ada yangnyangkut satu untuk dijadikan istrinya nanti. Waduh, sepintas memang oke jugaya tujuannya? Tapi tetap aja alasan seperti ini nggak bisa dibenarkan. Kaloniatnya udah kuat untuk nikah, ngapain kudu pacaran segala? Sebab, kenyataannyabanyak juga yang justru setelah berpacaran sekian tahun, malah bubar dengan alasannggak ada kecocokan. Itu sih, bilang aja mau coba-coba. Lagipula, itu adalahwujud kepengecutan mereka, sebab, kalo udah nikah mungkin nggak bisasembarangan mutusin. Makanya bagi mereka yang pengecut, pacaran adalahalternatif untuk coba-coba. Kalo nggak cocok kan bisa bilang goodbye.Celakanya, kalo sampe dicobain luar-dalam, wah? Cowok or cewek yang begituketahun banget niat jeleknya. Ih, jangan sampe deh kamu juga begitu rupa.
Lagian, kalo alasannya adalah untuk mengetahuiinfo tentang doi, tanya aja sama temannya yang yang emang udah akrab dan bisadipercaya, atau bisa juga kepada keluarganya. Beres kan? Nggak sulit kok.
Alasan teman kamu yang model begini bisa kitamentahkan. Buktinya banyak juga pasangan yang tidak melalui proses pacaran,malah bahagia-bahagia aja tuh dalam rumah-tangganya.
Sobat, bagi kamu yang laki, pacaran juga bisanguras dompet kamu, lho. Dan tentu bagi yang cewek ketiban rejeki nomplok;dijajanin, main ke tempat hiburan, dibeliin baju, dan seabrek âgula-gulaâ?lainnya. Soalnya, malu dong kalo kebetulan ketemu sama teman lain, pas kamulagi jalan sama pacar terus diledekin dengan plesetan syair lagu Iwan Fals:âjalan berdampingan tak pernah jajan-jajanâ?
Ya, ini namanya cinta terpadu alias terpaksapakai duit. Fakta ini jadi klop dengan tulisan-tulisan yang suka nemplok dipantat truk, âSenyummu merobek kantongku!â? (copeeet kali)
Sikap kita
Kawan, bagi kamu yang masih aktif pacaran,segera melakukan pembenahan; putusin aja pacar kamu. Pelajari Islam. Yakinlah,Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu. Nggak usah ragu, jodoh ditangan Allah, bukan di tangan hansip (maksudnya kalo kamu kepergok lagiâbegituanâ? sama hansip).
Bagi kamu yang belum terjun ke dalam aktivitasini, hindari segala peluang yang bakal menyeret kamu ke dalam pergaulan bebasini. Pelajari Islam, sering hadir di majlis taklim, pengajian sekolah danbertemanlah dengan anak-anak sholeh di sekolah dan lingkungan tempat tinggalmu.Insya Allah itu bakal meredam keinginan kamu terhadap aktivitas gaul bebas yangemang berbahaya itu.
Firman Allah Swt:
Katakanlah kepada orang laki-laki yangberiman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memeliharakemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnyaAllah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS an-Nur [24]: 30).
Sobat, pacaran adalah salah satu pemenuhanyang salah dari naluri mempertahankan jenis. Sebab, pemenuhan dan penyaluranyang sah menurut Islam adalah dengan menikah. Sabda Rasulullah saw.:
âWahai para pemuda, barangsiapa di antarakamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapatmenundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa belum mampu,maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindungâ? (HRBukhari)
Allah juga menegaskan dalam firman-Nya:
Dan orang-orang yang tidak mampu kawinhendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengankarunia-Nya. (QS an-Nur [24]: 33)
Jadi, alasan-alasan kamu yang menjalaniaktivitas pacaran semuanya tertolak secara logika, apalagi hukum Islam.Alasan-alasan tersebut hanyalah justifikasi alias pembenaran terhadap maraknyaperilaku seks bebas di kalangan remaja. Padahal semua itu dilarang dalam ajaranIslam. Sebab, kita hanya hidup dengan Islam, dan hidup hanya untuk Islam.