Beruntunglah bagi wanita karena banyak inovasiproduk kosmetik memang diciptakan untuk mereka. Dengan kosmetik, seseorangdapat menonjolkan kecantikan wajah ataupun mengoreksi bagian yang kurang agartampil lebih sempurna. Tapi, hati-hati! Ternyata, kosmetik juga dapat membuatseseorang menjadi ketergantungan, apalagi bagi yang sudah mengaku beautyjunkies.
Sebuah survei yang dilakukan oleh tim penelitiThe Renfrew Center terhadap wanita di Amerika Serikat, menyatakan bahwa hampirsetengah dari wanita yang menjadi objek penelitian tidak suka dengan wajahpolos mereka.
Seperti dilansir dari Daily Mail, parapeneliti menemukan bahwa kosmetik sekarang tak hanya difungsikan untukmenonjolkan bagian wajah yang memang dianggap bagus. Tapi juga digunakansebagai riasan korektif untuk menutupi bagian yang kurang agar lebih terlihatcantik.
Ya, begitulah wanita, mereka beramai-ramaimengusahakan segala cara untuk membuat wajah menjadi sangat sempurna. Menurutpara responden, wajah polos tanpa kosmetik membuat mereka tampil tidak menarik,dan ini mengurangi kepercayaan diri.
Sebanyak 1.292 wanita yang turut memberikanjawabannya pada survei tersebut, 44 persen mengatakan merasa sangat burukketika harus berpenampilan tanpa kosmetik. Sementara itu, 16 persen dari merekamengakui merasa tidak menarik saat tampil natural, dan bahkan 14 persen lainnyamengatakan mereka merasa seperti sedang telanjang jika tidak menggunakankosmetik.
Pada survei lain tentang kasus ketergantunganpada kosmetik, 48 persen mengatakan mereka harus menggunakan pulasan kosmetiksaat keluar rumah. Sebanyak 32 persen lainnya mengaku bahwa kosmetik dapatmenambah kepercayaan diri mereka saat harus bertemu dengan orang lain. Dan, 44persen sisanya sengaja menggunakan kosmetik untuk menyembunyikan kekuranganpada wajah.
Hasil survei ini bisa saja menjadi indikasibahwa semakin banyak wanita yang menderita kecanduan terhadap kosmetik untukalasan tidak mau terlihat jelek di depan umum. Bahkan, Adrienne Ressler dariThe Renfrew Center Foundation mengatakan bahwa efek dari ketergantunganterhadap kosmetik ini bisa menjadi gerbang untuk masalah lainnya.
"Ketergantungan terhadap kosmetik dapatberarti kosmetik bukan lagi alat untuk meningkatkan penampilan belaka. Tetapijauh dari itu, kosmetik digunakan sebagai 'selimut' keamanan dari perasaannegatif terhadap penampilan," ujarnya.
Bagi banyak orang, ia menambahkan, perasaantersebut dapat menciptakan masalah lainnya seperti gangguan makan atau dietberlebih demi mendapatkan penampilan yang sempurna.
Melihat semakin banyaknya wanita yang tidakpercaya diri pada penampilan mereka, semakin banyak juga produsen kosmetik yangmengambil keuntungan untuk mengampanyekan produk mereka. Iklan-iklanmembombardir dengan seribu satu manfaat untuk membuat wajah lebih cantik.Bagaimana dengan Anda?