Si Kosim yang pernah sekolah dipesantrenterkenal, mendapat pelajaran pidato didepan temen temennya. Maksudnya buatmenguji ilmu yang udah di pelajari ama memberanikan diri si Kosim buat ngocehdidepan orang banyak nantinya suatu saat.
Emang dasar dia orangnya pemalu, belum apa-apasudah keluar keringat dingin dimuka. Dan sebelum naik ke mimbar, dia nyamperintemannya si Sidik, yang emang udah biasa ngoceh didepan umum buat minta saranama petunjuk buat dirinya.
Kosim : "Bang Sidik,saya deg-degan nihdan juga masih takut buat pidato.
Sidik : "buat nguatin mental kamu, tentuorang didepan kamu semua juga baru masih pada belajar,anggap saja mereka itusemua kardus kardus.Udah naik sana kemimbar,baca Bissmillah."
Kosim lalu naik ke mimbar,dan setelahmenyampaikan kata-kata pembukaan yang emang sudah biasa dia ucapkan,dia bilangsebagai berikut :
Kosim : "Saya berani berdiri disini,lantaran saudara-saudara semua yang hadir disini cuma saya anggap"kardus" semuanya.
Dengar teman-temannya di anggap kardus,karuansaja teman-temannya pada jengkel hatinya sama si Kosim dan teriak sama-sama :"Huuuu..turun...turun....turun...."
===============================================================
Ketika seorang laki-laki turun dari mobilnyadi muka Kantor Pos, seorang laki-laki yang tidak pernah di kenalnya menghamburmenghampirinya dan berkata : "Hai, Sapto. Kita tidak bertemu selamabertahun-tahun. Dan kau sudah berubah sama sekali. Berat badanmu pasti sudahturun 30 kilo. Dan aku yakin kau lebih pendek beberapa inci dari pada biasanya.Rambutmu juga sudah beruban."
Laki-laki yang baru datang ini memandangiorang yang menyapanya.
"Anda keliru. Saya bukan Sapto. Nama sayaSarwanto."
"Oh..," kata laki-laki tadi.
"Dan sejak kapan kau juga sudah menggantinamamu ?"