Meskipun rajin menggosok gigi, tingkatkesehatan gigi dan mulut di masyarakat Indonesia masih terhitung rendah.Ternyata, masih banyak orang yang keliru dalam praktik menggosok giginya.Menggosok gigi paling penting dilakukan ketika menjelang tidur.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar(Riskesdes) tahun 2007, sebanyak lebih dari 70 persen masyarakat Indonesiamengalami gigi berlubang. Sekitar 95 persen masyarakat Indonesia rajin menyikatgigi dua kali sehari. Namun yang menyikat gigi pagi dan malam sebelum tidurjumlahnya hanya 7 persen. Berarti, yang jadi permasalahan adalah waktunyamenyikat gigi.
"Menyikat gigi paling penting dilakukansebelum tidur. Selain itu, kurangilah makan makanan manis, dan gunakan pastagigi yang mengandung fluor. Pastikan juga memeriksa gigi secara teratur kedokter gigi," kata drg Zaura Anggraeni, MDS, Ketua Umum PDGI dalam acarapenandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pepsodent dan PDGI.
drg Zaura juga menyoroti kesalahan yang banyakdilakukan orang, terutama anak-anak. Menyikat gigi seringkali hanya dilakukanpada bagian depannya saja, tapi bagian belakang terlupakan.
Padahal, gigi yang paling sering rusakterlebih dahulu adalah gigi geraham permanen yang tumbuh waktu usia 6 tahun.Dan gigi ini tidak ada gantinya. Namun masyarakat hanya tahu bahwa gigi yangtumbuh ketika usia 6 tahun hanyalah gigi depan.
"Gigi geraham inilah yang paling banyaklekukannya dan paling rentan rusak. Hampir 90 persen gigi berlubang terjadipada gigi geraham ketika gigi geraham mulai tumbuh," kata drg Zaura.
Oleh sebab itu, PDGI (Persatuan Dokter GigiIndonesia) mulai banyak mencanangkan program kampanye kebersihan gigi pada anakSD, terutama pada anak kelas 1. Sebab untuk menekan banyaknya tingkat kerusakangigi ini, yang bisa dilakukan adalah mencegah pertambahan jumlah anak dengangigi berlubang.
"Gigi mulai tumbuh lengkap mulai usia 2tahun. Namun kebanyakan orangtua merasa sibuk dan kewalahan menyuruh anaknyamenggosok gigi. Nyatanya, hampir 98% anak-anak berusia 2 tahun mengalami gigiberlubang," jelas drg Zaura.
Anak kecil yang mengalami kerusakan gigi dansakit gigi akan sangat mengganggu aktifitasnya di masa pertumbuhan. Maka itu,drg Zaura mewanti-wanti bahwa gigi susu pada anak-anak ini sama pentingnyadengan gigi permanen.